Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Bermalam Rindu

Manusia ini tenggelam dalam lamunan, ia tak henti-henti selalu menghela nafas besar dan berpangku tangan. Berpikir mau dikemanakan rindu yang sudah terpupuk jauh di dalam hatinya sana. Orang ini menarik selimut yang dipakai hingga lutut, di depannya ada sebuah benda yang sangat menyilaukan mata. Menuliskan beberapa baris paragraf  seraya berharap rindunya akan ikut lepas bersama tulisannya. Ia mulai tersenyum karena teramat senang dengan ekspektasi dan mimpi yang dibuat berjuta kali. Baris kalimat yang membentuk paragraf itu lama kelamaan menjadi sebuah cerita hati.      Mungkin ia malu mengatakan semua rindunya kepada seseorang. Sudah hampir tengah malam, manusia itu tetap berada di depan benda yang menyilaukan. Jarinya bernari-nari menekan tombol yang membentuk rentetan kata yang tak akan diucap. Sengaja menuliskannya, karena ia bercerita tentang hatinya kepada benda yang tak hidup. Sehingga rahasia hatinya itu takkan bocor kemana-mana. Ia akan tenang, karena d...