Memandang keatas langit membuat diriku tersenyum, lantas kenapa ketika memandang wajahmu membuat genangan air dipelupuk mata?. Seharusnya ketika memandang dirimu aku merasa teduh. Mungkin alasan Tuhan membuat perasaan yang namanya cinta tak selalu dibumbui dengan kebahagiaan saja. Ada hal kecil yang kulupakan, yaitu cintamu tak selalu untukku.
Mereka tak sepenuhnya diperuntukkan untuk satu orang saja. Jangan pernah percaya ketika seseorang mengatakan cintanya hanya untukmu. Cinta yang ia miliki hanya satu, kamu hanya seperbagiannya. Ada cinta yang tidak bisa seseorang katakan, ada cinta yang seseorang tak pernah tunjukkan. Sebab mereka khawatir kalau suatu saat akan membuat dirimu merasa terkhianati. Tetapi, memang lebih baik kamu tidak mengetahuinya karena untuk menyembuhkan rasa terkhianati, disakiti butuh waktu yang lama.
Butuh usaha yang tidak sedikit untuk memaafkan segala yang terjadi. Dirimu hanya perlu menunggu kapan waktu akan menyembuhkan, dan kapan kamu akan memaafkan. Bukan salahmu atau dia, karena sejatinya manusia memang tidak pernah bisa mengontrol perasaan sendiri atau menentukan untuk menjatuhkan hati kepada siapa. Semesta memang tidak akan pernah mengecewakan, karena kecewa yang ada di dalam diri manusia sesungguhnya adalah sebuah harapan yang patah karena ulah diri sendiri.
Manusia tidak pernah bisa tahu atau memprediksi bagaimana seseorang yang kamu cinta kedepannya, yang bisa dirimu lakukan hanyalah menghabiskan sebaik-baiknya waktu bersama dengan cara yang sederhana. Jangan pernah takut untuk melepaskan, dan jangan pernah takut merasa ditinggalkan. Sebab dirimu adalah manusia yang nantinya akan bertemu dengan seseorang yang mungkin bisa membawa kebahagiaan di dalam hidupmu. Meyakini hal tersebut juga cukup sulit dilakukan, karena ternyata hati masih terpaut dengan seseorang yang begitu kejam telah membuat dirimu terluka.
Dirimu masih berharap dengannya, masih berharap semua akan baik-baik saja. Padahal baik-baik saja tak membuat lukamu sembuh atau pun membuat dirimu melangkah maju. Tidakkah dirimu ingin untuk melangkah maju seperti halnya ia yang sudah memilih untuk melangkah maju tetapi tidak bersamamu. Satu langkah untuk membuat perubahan pada diri tidak ada ruginya, meskipun berat pada awalnya tetapi dirimu harus lebih kuat dari sebelumnya. Hidup memang seperti itu adanya, jatuh bangun yang kerap kali terjadi selama dirimu hidup.

Komentar
Posting Komentar