Langsung ke konten utama

Kala Baik


      Memandang keatas langit membuat diriku tersenyum, lantas kenapa ketika memandang wajahmu membuat genangan air dipelupuk mata?. Seharusnya ketika memandang dirimu aku merasa teduh. Mungkin alasan Tuhan membuat perasaan yang namanya cinta tak selalu dibumbui dengan kebahagiaan saja. Ada hal kecil yang kulupakan, yaitu cintamu tak selalu untukku. 

    Mereka tak sepenuhnya diperuntukkan untuk satu orang saja. Jangan pernah percaya ketika seseorang mengatakan cintanya hanya untukmu. Cinta yang ia miliki hanya satu, kamu hanya seperbagiannya. Ada cinta yang tidak bisa seseorang katakan, ada cinta yang seseorang tak pernah tunjukkan. Sebab mereka khawatir kalau suatu saat akan membuat dirimu merasa terkhianati. Tetapi, memang lebih baik kamu tidak mengetahuinya karena untuk menyembuhkan rasa terkhianati, disakiti butuh waktu yang lama. 

       Butuh usaha yang tidak sedikit untuk memaafkan segala yang terjadi. Dirimu hanya perlu menunggu kapan waktu akan menyembuhkan, dan kapan kamu akan memaafkan. Bukan salahmu atau dia, karena sejatinya manusia memang tidak pernah bisa mengontrol perasaan sendiri atau menentukan untuk menjatuhkan hati kepada siapa. Semesta memang tidak akan pernah mengecewakan, karena kecewa yang ada di dalam diri manusia sesungguhnya adalah sebuah harapan yang patah karena ulah diri sendiri. 

        Manusia tidak pernah bisa tahu atau memprediksi bagaimana seseorang yang kamu cinta kedepannya, yang bisa dirimu lakukan hanyalah menghabiskan sebaik-baiknya waktu bersama dengan cara yang sederhana. Jangan pernah takut untuk melepaskan, dan jangan pernah takut merasa ditinggalkan. Sebab dirimu adalah manusia yang nantinya akan bertemu dengan seseorang yang mungkin bisa membawa kebahagiaan di dalam hidupmu. Meyakini hal tersebut juga cukup sulit dilakukan, karena ternyata hati masih terpaut dengan seseorang yang begitu kejam telah membuat dirimu terluka. 

        Dirimu masih berharap dengannya, masih berharap semua akan baik-baik saja. Padahal baik-baik saja tak membuat lukamu sembuh atau pun membuat dirimu melangkah maju. Tidakkah dirimu ingin untuk melangkah maju seperti halnya ia yang sudah memilih untuk melangkah maju tetapi tidak bersamamu. Satu langkah untuk membuat perubahan pada diri tidak ada ruginya, meskipun berat pada awalnya tetapi dirimu harus lebih kuat dari sebelumnya. Hidup memang seperti itu adanya, jatuh bangun yang kerap kali terjadi selama dirimu hidup. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Patah

Kini semesta benar-benar ingin membuatku berhenti untuk tak lagi menuliskanmu pada lembar baru, meskipun dengan tinta pudar sekalipun. Sedikit sulit bagiku, karena sudah lama namamu mendiami hati yang sulit dijangkau oleh siapapun. Bahkan diriku sendiri. Sudah banyak cara kucoba untuk sedikit menghilangkan namamu disana, tetapi tak ada yang berubah. Seakan namamu memang sudah sepatutnya disana dan tidak akan pergi kemanapun. Beberapa orang mengataiku bodoh bahkan terlampau gila karena mencintai orang sepertimu yang sudah membuat luka sebegitu dalamnya.  Mereka memintaku untuk melupakan sekaligus menghilangkan bayang dirimu dari segala memori dan kenangan yang ada di otak, tapi mereka tidak memberitahu bagaimana usaha untuk melakukan itu semua. Mereka hanya menyuruh namun tidak memberi cara padaku. Lantas, aku harus apa? menunggu? bukankah itu sudah kulakukan selama enam tahun itu. Ah, enam tahun, rasanya baru kemarin tetapi waktu sudah berjalan cepat seakan tidak memberi sekat bagi...

Pudar

       Sudah tahun ke-7, ternyata perasaan ini masih sama. Masih sama seperti beberapa tahun lalu, meskipun ada sedikit perbedaan. Perbedaan yang sama sekali tidak membuat perasaan ini hilang atau sirna begitu saja. Ketika semuanya tidak pernah jelas sedari awal sehingga perasaan ini tumbuh secara tidak aku sadari. Perasaan yang sebenarnya tidak meminta sebuah pertanggungjawaban, namun hanya meminta untuk diakui pun dihargai. Sedikit gila ketika perasaan ini memintanya untuk kembali namun otak menolak keras karena orang yang harusnya menerima perasaan ini tidaklah sepadan. Sepadan dengan ketulusan yang aku punya. Sedih memang, tetapi memang ini jalannya. Jalan yang tidak pernah bagus untuk dilewati namun aku memilih untuk tetap berjalan di atasnya, sebab hanya itu yang bisa aku lakukan selama bertahun-tahun.       Sudah banyak hal yang aku lakukan untuk sekedar memudarkan perasaan ini ataupun sedikit mengunci rapat agar tidak meraung-raung dari da...

Seandainya

Ketika malam menyambut dan aku kembali merenung, disitulah jiwa kembali ke tempat yang seharusnya tidak pernah aku genggam selama ini. Perasaan bagaimana aku melewati itu semua masih sangat terasa bahkan ingin rasanya memutar kembali waktu. Bukan untuk mengubah segalanya, melainkan melihat dari kejauhan bagaimana melihat diriku sendiri kala itu. Tapi, aku tahu kalau memutar balik waktu hanya bisa dalam imajinasi saja, tidak ada aksi yang bisa merealisasikan itu semua. Kalaupun ada, manusia tidak akan pernah bisa maju bukan?. Ketika dunia memiliki kapsul waktu untuk tujuan apapun itu, aku rasa Tuhan tidak akan membiarkannya. Karena, Tuhan tahu apa yang terbaik bagi makhluknya dan juga tahu bagaimana kita sebagai manusia harus menjalani apa yang ada di depan mata. Menjadikan yang lalu sebagai pelajaran, dan menjadikan masa depan sebagai arang untuk memacu semangat di hari sekarang.  Tetapi, kalau boleh aku berdoa, ingin rasanya melihat diri ini beberapa tahun yang lalu. Agar aku bisa...