Sang pencipta memberikan hadiah yang tak bisa aku terima dari orang lain. Satu hal yang membuatku tersadar, semua kejadian dan peristiwa yang bersangkutan dengan dirimu membawa kegelisahan dan ketakutan. Takut itu hanya aku yang terlaku geer, dan gelisah kalau hanya aku yang saja yang berasumsi seperti itu. Padahal, ada banyak manusia di tempat itu. Aku percaya pada kalimat "Di dunia ini tidak ada kebetulan, rumput bergoyang saja itu sudah takdir sang pencipta" kemudian aku bertanya-tanya, apakah berpapasan, berdiri dekat denganmu termasuk takdir sang pencipta? Oleh karena itu aku menyebut itu sebuah hadiah yang tidak pernah kulupakan. Sebuah kejutan manis yang menenangkan hati. Aku terlalu pesimis, seperti orang pada umumnya apabila memendam rasa. Terlalu takut akan sebuah kemungkinan yang tidak pernah kukira, yang juga akan menimbulkan luka baru. Padahal itu belum permulaan, mungkin itu pintu untukku menuju sesuatu yang kadang...