Waktu sudah berjalan begitu lama, tetapi rasanya aku terjebak di satu waktu dimana pernah ada "kita" yang juga pernah bahagia. Terbawa dalam perasaan yang enggan untuk direlakan, kalau dirimu tau ada suatu hal yang tak bisa kumengerti. Perbincangan kita berhenti di satu topik, tentang dirimu yang ingin kembali dan aku yang takut tersakiti (lagi). Semenjak dirimu dan aku masih berkomunikasi, kutemukan kalimat yang sama berulang kali. Namun, itu semua tiada arti ketika aku masih ragu dan bimbang akan kepemilikan hati.
Lambat laun, kau sudah menemukan sang tambatan hati. Dan aku masih tetap berdiri di tempat, tak melangkah sedikitpun. Takut sesuatu yang lain datang menghampiri. Kepercayaan yang aku punya pada dirimu sudah menjadi abu. Empat tahun yang lama untuk bisa membuat perasaan ini menjadi kosong. tidak senang, tidak bahagia. mungkin bisa dikatakan mati rasa?. Tapi, apa kau tahu setiap hari yang aku lalui dengan senyum di bibir?. Tidak bermakna, aku hanya ingin merasakan bagaimana bahagia. Mencari bahagia pun tak kunjung temu, karena pikiran selalu tentang dirimu.
Entah sampai kapan, aku menahan air mata. Entah sampai kapan aku berbicara. Dan entah sampai kapan aku tidak bahagia.

Komentar
Posting Komentar